Mitos Tentang Kehamilan


Mitos Tentang Kehamilan


Mitos Tentang Kehamilan Mitos 1: Bayi Bisa Tercekik Jika Mengangkat Tangan
Katanya, apabila ibu mengangkat lengan melewati kepala saat hamil bisa menyebabkan bayi tercekik alias terjerat tali pusar. Mitos yang satu ini tidak masuk akal karena rahim tidak terkait dengan dengan sehingga bayi yang terlilit tali pusar bukan diakibatkan oleh ibu yang mengangkat tangan. Lebih baik bicarakan dengan dokter apabila merasakan masalah pada kandungan.

Mitos 2: Jenis Kelamin Bayi Diketahui dari Bentuk Perut
Katanya, bentuk perut ibu saat mengandung bisa menandakan jenis kelamin bayi. Apabila ibu memiliki bentuk perut yang maju atau arah perut buncit ke atas, maka ibu mengandung anak laki-laki. Sedangkan jika ibu hamil memiliki bentuk perut yang melebar atau rendah maka si kecil yang dikandung adalah bayi perempuan. Namun faktanya, tidak ada bukti mengenai mitos ibu hamil yang satu ini. Jadi seperti apapun bentuk perut ibu hamil, tidak bisa dijadikan acuan jenis kelamin bayi yang akan lahir.

Mitos 3: Tanda Lahir Diakibatkan Kopi
Saat hamil, ibu disarankan untuk mengurangi asupan kafein karena jika berlebihan dikhawatirkan dapat menembus plasenta dan mempengaruhi detak jantung bayi. Oleh karena itu, bagi ibu yang hobi minum kopi sebaiknya mengurangi kebiasaan minum kopi ini karena bisa berdampak pada kesehatan. Meski begitu, ada mitos yang muncul bahwa tanda lahir pada si kecil saat lahir diakibatkan oleh kopi. Tentu saja hal ini tidak ada hubungannya sama sekali secara medis.

Mitos 4: Kulit Ibu Bermasalah Karena Bayi Perempuan
Jika memiliki bayi perempuan, maka si kecil ini dapat “mencuri” cantiknya ibu sehingga membuat kulit ibu jadi bermasalah. Muncul jerawat, iritasi, hingga kulit memerah. Namun sebenarnya, ini tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin si kecil. Faktanya, pertumbuhan janin dalam kandungan dapat menyebabkan kulit mengalami kekeringan karena panas dalam maupun gangguan hormonal. Jadi, masalah kulit tidak bisa dijadikan penanda jenis kelamin bayi dalam kandungan. Lebih baik, lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahuinya.

Mitos 5: Ingin Mudah Melahirkan, Pilih Saat Bulan Purnama
Di Cina, para ibu percaya bahwa melahirkan saat bulan pernama akan lebih mudah dilakukan. Bahkan rumah sakit di Cina sengaja menugaskan lebih banyak orang di ruang bersalin karena para ibu memilih untuk melahirkan saat bulan berbentuk bulan penuh. Namun demikian, sudah ada riset seperti dilansir dari Ayah Bunda bahwa, tidak ada bukti mengenai mitos ini.

Mitos 6: Lihat Jelek, Jadi Jelek
Saat hamil, ibu jadi anti melihat yang jelek-jelek karena takut kalau-kalau ini berpengaruh pada kondisi fisik si kecil saat lahir. Namun begitu, tak ada hasil penelitian medis yang membuktikan bahwa jika ibu melihat sesuatu yang “jelek” maka dapat berakibat pada di fisik bayi ketika lahir.

Mitos 7: Panas Dalam Tanda Rambut Bayi
Panas dalam merupakan gejala yang biasa dialami ibu hamil terutama pada trimester akhir. Pada masa ini, janis mulai menekan organ tubuh ibu sehingga dapat menyebabkan panas dalam. Tentu saja, panas dalam ini tidak ada hubungannya dengan rambut bayi dalam kandungan.

Mitos 8: Jenis Makanan Penanda Jenis Kelamin Bayi
Saat ibu hamil menyukai makanan manis, maka jenis kelamin bayi yang dikandung adalah perempuan. Sedangkan jika menyukai mangga muda alias makanan yang asam-asam maka jenis kelamin bayi adalah laki-laki. Padahal secara medis tidak ada hubungannya antara ngidam rasa tertentu dengan jenis kelamin bayi.

Nah untuk menjaga kehamilan setiap saat, sebaiknya selalu membicarakan masalah kesehatan kandungan dengan dokter yang tepat. Terutama jika ibu merasakan adanya gangguan pada kehamilan. Pemeriksaan rutin wajib dilakukan untuk memastikan tumbuh kembang janin selama kehamilan.
inilah pantangan ibu hamil adat Jawa yang berhasil kami rangkum dari wawancara, studi pustaka, dan pengalaman pribadi kami. 1. Pantangan Duduk Terlalu Lama Dalam adat Jawa ibu hamil –terutama yang hamil tua- dilarang untuk duduk dalam waktu terlalu lama. Jika ibu hamil tersebut tidak mematuhi pantangan ini, menurut mereka ibu tersebut akan mengalami kesulitan dalam proses persalinan bayinya kelak. 2. Pantangan Mengejek Orang Cacat Pantangan adat jawa bagi ibu hamil selanjutnya adalah mengejek orang yang cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental. Dikhawatirkan bila ibu hamil tersebut melanggarnya, bayi yang dilahirkannya kelak akan memiliki kelainan atau cacat yang serupa dengan orang yang ditertawakannya. 3. Pantangan Duduk di Tengah-Tengah Pintu Selain dilarang untuk duduk terlalu lama, ibu hamil dilarang untuk duduk di tengah-tengah pintu. Mereka percaya duduk di tengah pintu akan membuat proses persalinan akan berjalan sulit karena bayinya akan berhenti keluar ketika sudah keluar setengah. 4. Pantangan Mematikan Hewan Dalam adat Jawa mematikan hewan seperti kodok, cicak, menyembelih ayam, ikan, atau hanya sekedar mengikat kaki burung menggunakan seutas benang rupanya juga dilarang bagi ibu hamil dan juga suaminya. Hal ini karena dikhawatirkan janin yang dikandungnya akan mengalami hal seperti hewan yang diperlakukan oleh ibunya. 5. Pantangan Mandi Larut Malam Ibu hamil dalam masyarakat Jawa juga dipantang untuk mandi larut malam. Mereka umumnya harus sudah mandi sejak sore hari. Meski secara medis tidak ada hubungannya sama sekali, hal ini dipercaya untuk mencegah janin yang ada dalam kandungan menyusut dan lahir prematur. 6. Pantangan Mengikatkan Handuk di Leher Ibu hamil dilarang mengikatkan handuk ke lehernya ketika akan mandi. Jika dilanggar, dikhawatirkan pantangan ini dapat menyebabkan janinnya terikat oleh tali pusar sehingga menyulitkan proses persalinan. 7. Pantangan Memakan Laron Pada zaman dahulu, masyarakat Jawa sering kali mengkonsumsi laron yang ditangkapnya menggunakan seember air dan satu buah lentera. Laron-laron ini kemudian dimasak dalam bentuk pepes maupun digoreng untuk kemudian dikonsumsi sebagai lauk. Kendati begitu, ibu hamil dilarang mengkonsumsi penganan ini karena dikhawatirkan ia akan mengalami alergi dan gatal-gatal. 8. Pantangan Memaki dan Mengumpati Orang Wanita Jawa yang tengah hamil diharapkan dapat bersikap baik pada siapapun. Ia dilarang mengumpat atau menggunjingkan tetangga atau orang disekitarnya serta memaki siapapun. Hal ini dipantang karena dikhawatirkan orang yang dimaki atau digunjingkan akan memberikan doa buruk kepada kehamilan ibu tersebut. 9. Makan Jantung Pisang Jantung pisang dapat diolah menjadi sayuran yang sangat nikmat. Ia bisa dibuat sayur santan atau ditumis. Akan tetapi ibu hamil dalam adat Jawa dilarang mengkonsumsi penganan satu ini karena dikhawatirkan janinnya akan menyusut ukurannya seiring berjalannya waktu sama seperti jantung pisang. 10. Makan Ikan Lele Mengkonsumsi ikan lele dipantang bagi ibu hamil karena dipercaya dapat membuat kepala bayi membesar sangat cepat sama seperti kepala ikan lele sehingga akan menyulitkan proses persalinan. Dari sisi medis tentu ini adalah pantangan yang keliru. Ikan lele justru merupakan sumber protein yang baik bagi ibu hamil dalam menyediakan gizi untuk kesehatan dan pertumbuhan janinnya. 11. Makan Pisang Dempet Mengkonsumsi pisang dempet (pisang siam) dan buah siam lainnya dilarang bagi ibu hamil dalam adat Jawa karena dipercaya dapat membuat ibu hamil mengandung anak yang kembar siam. 12. Pantangan Makan Udang dan Kepiting Pantangan ibu hamil dalam adat Jawa yang satu ini cukup bisa dibuktikan dalam dunia medis, mengingat berbagai jenis masakan laut memang seringkali mengandung logam berat merkuri sehingga cukup berisiko bagi kehamilan. Seperti diketahui bahwa merkuri dapat membuat janin tumbuh cacat dan terhambat. 13. Pantangan Mangga Kweni dan Durian Bukan hanya menurut adat Jawa, makan buah mangga kweni dan durian memang secara medis juga dilarang bagi ibu hamil. Buah durian misalnya, ia mengandung senyawa alkohol yang dapat membuat ibu hamil mengalami kontraksi dan berpotensi menyebabkan kandungannya keguguran. 14. Menutup Lubang Ini tentu tak masuk akal. Ya, dalam adat Jawa, seorang yang tengah hamil dilarang menutup lubang, lubang apapun itu. Lubang sumur, lubang ember, lubang apapun pantang ditutup oleh ibu hamil bagaimanapun alasannya. 15. Pantangan Menginjak Kotoran Hewan Ibu hamil dalam pantangan adat Jawa dilarang menginjak kotoran hewan-hewan ternak seperti kotoran sapi, kerbau, kambing, dan ayam. Secara medis pantangan ini ada benarnya, mengingat kotoran hewan sering kali mengandung bakteri atau patogen penyakit serius seperti bakteri toksoplasma yang dapat menyebabkan keguguran.

Sumber: http://www.ibu-hamil.web.id/2015/03/15-pantangan-ibu-hamil-dalam-adat-jawa.html
Disalin dari Ibu-Hamil.web.id, Blog Ibu Hamil Indonesia.
1. Pantangan Duduk Terlalu Lama Dalam adat Jawa ibu hamil –terutama yang hamil tua- dilarang untuk duduk dalam waktu terlalu lama. Jika ibu hamil tersebut tidak mematuhi pantangan ini, menurut mereka ibu tersebut akan mengalami kesulitan dalam proses persalinan bayinya kelak. 2. Pantangan Mengejek Orang Cacat Pantangan adat jawa bagi ibu hamil selanjutnya adalah mengejek orang yang cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental. Dikhawatirkan bila ibu hamil tersebut melanggarnya, bayi yang dilahirkannya kelak akan memiliki kelainan atau cacat yang serupa dengan orang yang ditertawakannya. 3. Pantangan Duduk di Tengah-Tengah Pintu Selain dilarang untuk duduk terlalu lama, ibu hamil dilarang untuk duduk di tengah-tengah pintu. Mereka percaya duduk di tengah pintu akan membuat proses persalinan akan berjalan sulit karena bayinya akan berhenti keluar ketika sudah keluar setengah. 4. Pantangan Mematikan Hewan Dalam adat Jawa mematikan hewan seperti kodok, cicak, menyembelih ayam, ikan, atau hanya sekedar mengikat kaki burung menggunakan seutas benang rupanya juga dilarang bagi ibu hamil dan juga suaminya. Hal ini karena dikhawatirkan janin yang dikandungnya akan mengalami hal seperti hewan yang diperlakukan oleh ibunya. 5. Pantangan Mandi Larut Malam Ibu hamil dalam masyarakat Jawa juga dipantang untuk mandi larut malam. Mereka umumnya harus sudah mandi sejak sore hari. Meski secara medis tidak ada hubungannya sama sekali, hal ini dipercaya untuk mencegah janin yang ada dalam kandungan menyusut dan lahir prematur. 6. Pantangan Mengikatkan Handuk di Leher Ibu hamil dilarang mengikatkan handuk ke lehernya ketika akan mandi. Jika dilanggar, dikhawatirkan pantangan ini dapat menyebabkan janinnya terikat oleh tali pusar sehingga menyulitkan proses persalinan. 7. Pantangan Memakan Laron Pada zaman dahulu, masyarakat Jawa sering kali mengkonsumsi laron yang ditangkapnya menggunakan seember air dan satu buah lentera. Laron-laron ini kemudian dimasak dalam bentuk pepes maupun digoreng untuk kemudian dikonsumsi sebagai lauk. Kendati begitu, ibu hamil dilarang mengkonsumsi penganan ini karena dikhawatirkan ia akan mengalami alergi dan gatal-gatal. 8. Pantangan Memaki dan Mengumpati Orang Wanita Jawa yang tengah hamil diharapkan dapat bersikap baik pada siapapun. Ia dilarang mengumpat atau menggunjingkan tetangga atau orang disekitarnya serta memaki siapapun. Hal ini dipantang karena dikhawatirkan orang yang dimaki atau digunjingkan akan memberikan doa buruk kepada kehamilan ibu tersebut. 9. Makan Jantung Pisang Jantung pisang dapat diolah menjadi sayuran yang sangat nikmat. Ia bisa dibuat sayur santan atau ditumis. Akan tetapi ibu hamil dalam adat Jawa dilarang mengkonsumsi penganan satu ini karena dikhawatirkan janinnya akan menyusut ukurannya seiring berjalannya waktu sama seperti jantung pisang. 10. Makan Ikan Lele Mengkonsumsi ikan lele dipantang bagi ibu hamil karena dipercaya dapat membuat kepala bayi membesar sangat cepat sama seperti kepala ikan lele sehingga akan menyulitkan proses persalinan. Dari sisi medis tentu ini adalah pantangan yang keliru. Ikan lele justru merupakan sumber protein yang baik bagi ibu hamil dalam menyediakan gizi untuk kesehatan dan pertumbuhan janinnya. 11. Makan Pisang Dempet Mengkonsumsi pisang dempet (pisang siam) dan buah siam lainnya dilarang bagi ibu hamil dalam adat Jawa karena dipercaya dapat membuat ibu hamil mengandung anak yang kembar siam. 12. Pantangan Makan Udang dan Kepiting Pantangan ibu hamil dalam adat Jawa yang satu ini cukup bisa dibuktikan dalam dunia medis, mengingat berbagai jenis masakan laut memang seringkali mengandung logam berat merkuri sehingga cukup berisiko bagi kehamilan. Seperti diketahui bahwa merkuri dapat membuat janin tumbuh cacat dan terhambat. 13. Pantangan Mangga Kweni dan Durian Bukan hanya menurut adat Jawa, makan buah mangga kweni dan durian memang secara medis juga dilarang bagi ibu hamil. Buah durian misalnya, ia mengandung senyawa alkohol yang dapat membuat ibu hamil mengalami kontraksi dan berpotensi menyebabkan kandungannya keguguran. 14. Menutup Lubang Ini tentu tak masuk akal. Ya, dalam adat Jawa, seorang yang tengah hamil dilarang menutup lubang, lubang apapun itu. Lubang sumur, lubang ember, lubang apapun pantang ditutup oleh ibu hamil bagaimanapun alasannya. 15. Pantangan Menginjak Kotoran Hewan Ibu hamil dalam pantangan adat Jawa dilarang menginjak kotoran hewan-hewan ternak seperti kotoran sapi, kerbau, kambing, dan ayam. Secara medis pantangan ini ada benarnya, mengingat kotoran hewan sering kali mengandung bakteri atau patogen penyakit serius seperti bakteri toksoplasma yang dapat menyebabkan keguguran. Nah itulah beberapa pantangan ibu hamil dalam adat Jawa yang b
1. Pantangan Duduk Terlalu Lama Dalam adat Jawa ibu hamil –terutama yang hamil tua- dilarang untuk duduk dalam waktu terlalu lama. Jika ibu hamil tersebut tidak mematuhi pantangan ini, menurut mereka ibu tersebut akan mengalami kesulitan dalam proses persalinan bayinya kelak. 2. Pantangan Mengejek Orang Cacat Pantangan adat jawa bagi ibu hamil selanjutnya adalah mengejek orang yang cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental. Dikhawatirkan bila ibu hamil tersebut melanggarnya, bayi yang dilahirkannya kelak akan memiliki kelainan atau cacat yang serupa dengan orang yang ditertawakannya. 3. Pantangan Duduk di Tengah-Tengah Pintu Selain dilarang untuk duduk terlalu lama, ibu hamil dilarang untuk duduk di tengah-tengah pintu. Mereka percaya duduk di tengah pintu akan membuat proses persalinan akan berjalan sulit karena bayinya akan berhenti keluar ketika sudah keluar setengah. 4. Pantangan Mematikan Hewan Dalam adat Jawa mematikan hewan seperti kodok, cicak, menyembelih ayam, ikan, atau hanya sekedar mengikat kaki burung menggunakan seutas benang rupanya juga dilarang bagi ibu hamil dan juga suaminya. Hal ini karena dikhawatirkan janin yang dikandungnya akan mengalami hal seperti hewan yang diperlakukan oleh ibunya. 5. Pantangan Mandi Larut Malam Ibu hamil dalam masyarakat Jawa juga dipantang untuk mandi larut malam. Mereka umumnya harus sudah mandi sejak sore hari. Meski secara medis tidak ada hubungannya sama sekali, hal ini dipercaya untuk mencegah janin yang ada dalam kandungan menyusut dan lahir prematur. 6. Pantangan Mengikatkan Handuk di Leher Ibu hamil dilarang mengikatkan handuk ke lehernya ketika akan mandi. Jika dilanggar, dikhawatirkan pantangan ini dapat menyebabkan janinnya terikat oleh tali pusar sehingga menyulitkan proses persalinan. 7. Pantangan Memakan Laron Pada zaman dahulu, masyarakat Jawa sering kali mengkonsumsi laron yang ditangkapnya menggunakan seember air dan satu buah lentera. Laron-laron ini kemudian dimasak dalam bentuk pepes maupun digoreng untuk kemudian dikonsumsi sebagai lauk. Kendati begitu, ibu hamil dilarang mengkonsumsi penganan ini karena dikhawatirkan ia akan mengalami alergi dan gatal-gatal. 8. Pantangan Memaki dan Mengumpati Orang Wanita Jawa yang tengah hamil diharapkan dapat bersikap baik pada siapapun. Ia dilarang mengumpat atau menggunjingkan tetangga atau orang disekitarnya serta memaki siapapun. Hal ini dipantang karena dikhawatirkan orang yang dimaki atau digunjingkan akan memberikan doa buruk kepada kehamilan ibu tersebut. 9. Makan Jantung Pisang Jantung pisang dapat diolah menjadi sayuran yang sangat nikmat. Ia bisa dibuat sayur santan atau ditumis. Akan tetapi ibu hamil dalam adat Jawa dilarang mengkonsumsi penganan satu ini karena dikhawatirkan janinnya akan menyusut ukurannya seiring berjalannya waktu sama seperti jantung pisang. 10. Makan Ikan Lele Mengkonsumsi ikan lele dipantang bagi ibu hamil karena dipercaya dapat membuat kepala bayi membesar sangat cepat sama seperti kepala ikan lele sehingga akan menyulitkan proses persalinan. Dari sisi medis tentu ini adalah pantangan yang keliru. Ikan lele justru merupakan sumber protein yang baik bagi ibu hamil dalam menyediakan gizi untuk kesehatan dan pertumbuhan janinnya. 11. Makan Pisang Dempet Mengkonsumsi pisang dempet (pisang siam) dan buah siam lainnya dilarang bagi ibu hamil dalam adat Jawa karena dipercaya dapat membuat ibu hamil mengandung anak yang kembar siam. 12. Pantangan Makan Udang dan Kepiting Pantangan ibu hamil dalam adat Jawa yang satu ini cukup bisa dibuktikan dalam dunia medis, mengingat berbagai jenis masakan laut memang seringkali mengandung logam berat merkuri sehingga cukup berisiko bagi kehamilan. Seperti diketahui bahwa merkuri dapat membuat janin tumbuh cacat dan terhambat. 13. Pantangan Mangga Kweni dan Durian Bukan hanya menurut adat Jawa, makan buah mangga kweni dan durian memang secara medis juga dilarang bagi ibu hamil. Buah durian misalnya, ia mengandung senyawa alkohol yang dapat membuat ibu hamil mengalami kontraksi dan berpotensi menyebabkan kandungannya keguguran. 14. Menutup Lubang Ini tentu tak masuk akal. Ya, dalam adat Jawa, seorang yang tengah hamil dilarang menutup lubang, lubang apapun itu. Lubang sumur, lubang ember, lubang apapun pantang ditutup oleh ibu hamil bagaimanapun alasannya. 15. Pantangan Menginjak Kotoran Hewan Ibu hamil dalam pantangan adat Jawa dilarang menginjak kotoran hewan-hewan ternak seperti kotoran sapi, kerbau, kambing, dan ayam. Secara medis pantangan ini ada benarnya, mengingat kotoran hewan sering kali mengandung bakteri atau patogen penyakit serius seperti bakteri toksoplasma yang dapat menyebabkan keguguran. Nah itulah beberapa pantangan ibu hamil dalam adat Jawa yang b

Sumber: http://www.ibu-hamil.web.id/2015/03/15-pantangan-ibu-hamil-dalam-adat-jawa.html
Disalin dari Ibu-Hamil.web.id, Blog Ibu Hamil Indonesia.
Load disqus comments

0 comments